Skip to Content

Biaya & Timeline Pembuatan Mould Plastik: Faktor Penentu Harga

Bahas tuntas biaya dan timeline pembuatan mould plastik. Kenali faktor penentu harga mould injection, blow, dan preform PET agar perencanaan proyek lebih akurat.

​Dalam proyek kemasan dan komponen plastik, pertanyaan yang hampir selalu muncul di awal adalah: “Berapa biaya pembuatan mould plastik dan berapa lama waktunya?”. Mould atau cetakan plastik merupakan investasi awal yang menentukan apakah suatu desain bisa diproduksi secara massal dengan kualitas stabil dan biaya per unit yang kompetitif. Karena itu, memahami faktor penentu harga dan timeline pembuatan mould plastik sangat penting agar perencanaan proyek lebih realistis dan terhindar dari revisi besar di tengah jalan.

​Banyak orang mengira harga mould hanya ditentukan oleh ukuran produk akhir. Kenyataannya lebih kompleks. Jenis proses (injection, blow, stretch blow, PET preform), jumlah cavity, material mould, desain cooling, tingkat presisi, hingga kerapatan detail geometri semuanya ikut memengaruhi. Waktu pengerjaan pun tidak hanya bergantung pada lama machining, tetapi juga pada fase desain, DFM, pengujian, dan penyempurnaan. Artikel ini akan menjelaskan secara deskriptif bagaimana biaya dan timeline pembuatan mould plastik dihitung, sehingga Anda dapat menyiapkan budget dan jadwal yang lebih akurat.

Mengapa Mould Plastik Menjadi Investasi Utama?

​Mould plastik dapat dianalogikan sebagai “master” atau “matriks” dari produk Anda. Sekali mould selesai dibuat, bentuk cavity dan core-nya akan menentukan seperti apa komponen yang keluar dari mesin injection, blow, maupun PET preform. Itulah sebabnya investasi pada mould sering menjadi porsi biaya terbesar di awal proyek, tetapi akan tersebar ke banyak unit produk sepanjang masa pakai cetakan.

​Mould yang dirancang dan diproduksi dengan baik akan menghasilkan komponen yang presisi, meminimalkan scrap, menstabilkan cycle time, dan mengurangi kebutuhan perbaikan di masa depan. Sebaliknya, mould yang dibuat tanpa perhitungan matang dapat menimbulkan masalah berulang: dimensi tidak stabil, defect visual, kebocoran, sulit keluar dari cetakan, hingga downtime mesin yang merugikan. Oleh karena itu, biaya mould bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kualitas desain dan fabrikasi di baliknya.

Faktor Penentu Biaya Pembuatan Mould Plastik

1. Jenis Proses: Injection, Blow, atau PET Preform

​Setiap proses memiliki karakter tooling yang berbeda. Mould injection untuk tutup, pot, dan komponen presisi biasanya memiliki detail cavity dan core yang rumit. Toleransi dimensi ketat dan banyaknya insert membuat pekerjaan machining dan fitting lebih intensif. Mould blow untuk botol atau jerigen mungkin terlihat lebih sederhana, tetapi tetap membutuhkan desain aliran dan ventilasi yang tepat agar tebal dinding merata.

​Untuk PET preform, mould harus sangat presisi dalam hal cavity, gate, dan cooling karena berat preform dan distribusi material sangat memengaruhi hasil stretch blow. Semakin tinggi tuntutan presisi dan konsistensi, semakin besar upaya desain dan fabrikasi yang tercermin pada biaya.

2. Jumlah Cavity dan Kapasitas Produksi

​Salah satu faktor terbesar adalah jumlah cavity dalam satu mould. Mould 1 cavity tentu lebih murah dibanding mould 4, 8, atau 16 cavity. Namun, mould multi-cavity memungkinkan satu siklus mesin menghasilkan beberapa part sekaligus, sehingga kapasitas produksi meningkat dan biaya per unit menurun.

​Pemilik brand sering dihadapkan pada trade-off: investasi awal lebih besar untuk mould multi-cavity, tetapi payback-nya terjadi ketika volume produksi naik. Di sisi lain, jika kebutuhan masih terbatas, memulai dengan cavity lebih sedikit dapat menjadi pilihan, dengan opsi memperbanyak cavity di fase lanjutan.

3. Ukuran, Kompleksitas Geometri, dan Detail Produk

​Semakin besar ukuran komponen, semakin besar pula dimensi base mould yang diperlukan. Namun ukuran bukan satu-satunya faktor. Geometri yang kompleks, adanya undercut, mekanisme slide atau lifter, serta fitur seperti ulir internal/eksternal dan snap-fit akan menambah tingkat kesulitan desain dan manufaktur.

​Kompleksitas ini berpengaruh pada jumlah part mould, jam kerja machining, proses fitting dan assembly, hingga jumlah trial yang diperlukan. Semua itu pada akhirnya ikut masuk ke perhitungan biaya.

4. Material Mould dan Perlakuan Permukaan

​Material yang digunakan untuk mould umumnya berupa tool steel dengan grade tertentu, atau material lain yang lebih lunak untuk prototipe dan volume rendah. Grade yang lebih tinggi menawarkan ketahanan aus dan korosi lebih baik, tetapi juga lebih mahal dan lebih sulit dikerjakan.

​Disamping itu, beberapa aplikasi memerlukan perlakuan permukaan tambahan seperti nitriding, hardening, atau coating khusus untuk meningkatkan daya tahan. Finishing permukaan cavity—apakah harus mirror, matte, atau tekstur tertentu—juga menambah jam kerja sehingga memengaruhi harga akhir.

5. Sistem Cooling, Runner, dan Mekanisme Tambahan

​Mould yang baik tidak hanya soal bentuk cavity, tetapi juga kinerja termal dan aliran material. Perancangan cooling channel yang efektif akan mempercepat pendinginan, mengurangi cycle time, dan menstabilkan dimensi. Namun, sistem cooling yang kompleks membutuhkan perencanaan dan pengerjaan lebih teliti.

​Sistem runner, hot runner atau cold runner, juga mempengaruhi biaya. Hot runner systems biasanya lebih mahal di muka, tetapi dapat mengurangi scrap dan mempercepat produksi. Mekanisme tambahan seperti core pull, slider, lifter, atau stripper plate menambah jumlah komponen mould dan langkah assembly—semuanya tercermin dalam biaya tooling.

6. Volume Produksi dan Umur Mould yang Diharapkan

​Saat mengajukan RFQ, informasi tentang volume produksi per bulan/tahun dan umur mould yang diinginkan sangat membantu dalam merancang spesifikasi. Untuk produksi besar dan jangka panjang, mould harus dibuat dengan material dan desain yang lebih robust sehingga biaya awal mungkin lebih tinggi, tetapi lebih tahan lama dan efisien dalam jangka panjang.

​Sebaliknya, jika produk bersifat sementara atau masih tahap uji pasar, mungkin lebih ekonomis membuat mould dengan spesifikasi yang cukup untuk volume menengah, dengan rencana upgrade jika permintaan meningkat.

7. Revisi Desain dan Iterasi Pengembangan

​Tidak jarang desain produk berubah di tengah proyek—baik karena masukan dari tim marketing, hasil uji fungsi, maupun penyesuaian regulasi. Setiap revisi geometri yang sudah masuk ke tahap pembuatan mould berpotensi menambah biaya dan memperpanjang timeline.

​Oleh sebab itu, semakin matang desain dan DFM (Design for Manufacturability) di awal, semakin kecil risiko revisi besar di belakang. Investasi waktu pada fase desain sering kali menghemat biaya signifikan pada fase produksi.

Tahapan Pengerjaan yang Menentukan Timeline Pembuatan Mould

​Timeline pembuatan mould plastik tidak hanya dihitung dari berapa lama mesin CNC bekerja. Secara umum, rangkaian tahapannya mencakup:

  1. Konsultasi & DFM – memahami fungsi produk, material, volume produksi, dan kebutuhan kualitas, lalu meninjau desain untuk memastikan dapat diproduksi dengan stabil.
  2. Desain Mould 3D – merancang cavity, core, runner, cooling, dan mekanisme ejector/slide secara detail.
  3. Pengadaan Material & Machining – pemotongan material base, roughing dan finishing CNC, drilling cooling channel, EDM, dan proses machining lainnya.
  4. Fitting & Assembly – perakitan seluruh komponen mould, pengecekan clearance, dan penyelarasan bagian yang saling bergerak.
  5. Trial & Tuning – pemasangan mould di mesin, penentuan parameter awal, pengambilan sampel, lalu penyempurnaan desain/parameter jika ditemukan deviasi.
  6. Finalisasi & Dokumentasi – penyesuaian akhir, penguncian setting, dan dokumentasi parameter standar untuk produksi massal.

​​Lama waktu tiap tahap sangat dipengaruhi oleh kompleksitas mould, ketersediaan mesin, serta seberapa banyak penyesuaian yang diperlukan setelah trial pertama. Untuk mould sederhana, proses bisa relatif singkat; untuk mould kompleks multi-cavity dengan banyak mekanisme, timeline tentu lebih panjang.

Estimasi Kasar Timeline (Tanpa Angka Tertutup)

​Meskipun setiap proyek unik, secara umum, timeline pembuatan mould plastik bisa dibayangkan sebagai berikut:

  • Mould sederhana, cavity sedikit, desain matang: relatif lebih cepat selesai karena tahap DFM dan trial biasanya tidak banyak revisi.
  • Mould multi-cavity dengan geometri rumit atau preform PET presisi: membutuhkan waktu lebih panjang untuk desain cooling, machining detail, dan tuning berat produk.
  • Proyek dengan beberapa kali revisi desain: timeline dapat bertambah signifikan karena ada pekerjaan ulang pada desain dan machining.

​​Daripada terpaku pada angka minggu tertentu, lebih aman bagi pemilik brand untuk menyediakan buffer waktu di sekitar jadwal peluncuran produk, mengingat pembuatan mould adalah pekerjaan presisi yang lebih baik dilakukan dengan tenang daripada dipaksakan selesai terlalu cepat.

Cara Mengoptimalkan Biaya dan Timeline Pembuatan Mould

​Ada beberapa langkah praktis yang dapat membantu mengendalikan biaya dan waktu pembuatan mould:

  • Siapkan brief teknis yang jelas sejak awal: target fungsi, dimensi, material, volume, dan batasan biaya.
  • Lakukan DFM bersama tim teknik untuk menyesuaikan desain dengan kemampuan proses manufaktur.
  • Tentukan prioritas: apakah fokus utama adalah biaya awal yang rendah, kapasitas tinggi, atau umur mould panjang.
  • Minimalkan revisi di tengah jalan dengan mengunci desain setelah melalui review internal yang matang.
  • Pertimbangkan penggunaan mould bertahap (misalnya mulai dari cavity lebih sedikit) jika permintaan pasar masih belum pasti.

Dengan pendekatan ini, kerja sama antara pemilik desain dan pembuat mould akan berjalan lebih transparan dan terukur.

Pentingnya Komunikasi dengan Mitra Tooling

​Pada akhirnya, biaya dan timeline pembuatan mould plastik bukanlah angka yang berdiri sendiri. Keduanya adalah hasil dari dialog antara kebutuhan produk, batasan teknis, dan kapasitas manufaktur. Mitra tooling yang berpengalaman biasanya akan menjelaskan secara terbuka mengapa sebuah mould memerlukan desain tertentu, bagaimana hal itu memengaruhi biaya, dan apa saja langkah yang bisa diambil untuk mengefisienkan proyek tanpa mengorbankan kualitas.

​Bagi pemilik brand, transparansi seperti ini sangat membantu dalam membuat keputusan investasi. Anda dapat menilai apakah perlu langsung berinvestasi pada mould multi-cavity dengan spesifikasi tinggi, atau memulai dengan konfigurasi yang lebih sederhana sambil membaca respon pasar.

PE vs PP vs PET: Memilih Material Kemasan yang Tepat untuk Produk Anda
Perbedaan PE, PP, dan PET untuk kemasan plastik. Karakteristik, ketahanan, kejernihan, aplikasi ideal, dan cara memilih material yang tepat untuk produk Anda.